5
Contoh Teks Eksemplum Bahasa Indonesia
Teks
eksemplum salah satu materi yang ditemukan di kelas Sembilan. Teks ini
mengekspresikan pengalaman pribadi seseorang yang tidak diinginkan. Teks
eksemplum mengandung arti sebagai teks yang menceritakan perilaku tokoh dalam
ceritanya. Contoh teks eksemplum biasanya diawali dengan pengenalan tokoh,
kemudian peristiwa yang dialami oleh tokoh, serta ditutup dengan interpretasi
yang timbul dari tokoh tersebut.
Dibawah
ini ada Lima contoh teks eksemplum yang ditulis oleh siswa-siswi kebanggaan
saya yang semoga menjadi orang yang besar kelak nanti.
Kehilangan
Sandal Di Momen Lebaran
Orientasi
Sehari sebelum lebaran tiba, aku dan teman-temanku pergi
ke toko untuk membeli sandal sebagai persiapan lebaran. Sesampainya di toko
banyak sekali sandal-sandal bagus yang kami sukai, dan aku segera memilih
sandal yang hendak ku beli. Sandal trendi masa kini dengan disain sport
akhirnya menjadi pilihanku, sedangkan teman-temanku memilih sendal gunung.
Selanjutnya kami pulang dan bergegas kerumah masing-masing.
Insiden
Hari yang kami nantikan telah tiba. Pagi-pagi sekali aku
sudah berangkat ke masjid untuk melaksanakan soalat Idul Fitri dengan pakaian
lebaran yang rapih dan sandal yang kemarin ku beli. Aku dan teman-teman
melakukan solat berjamaah di barisan ke lima. Ketika solat dan khutbah berakhir
aku dan teman-temanku berlari menuju pintu keluar masjid dan memandang di
jejeran sandal-sandal jamaah. Tapi aku mulai resah karena tidak menemukan
sandal baruku. Ke cari-cari dari barisan sandal jamaah yang berjejr tapi tetap
saja tak ada. Dengan hati yang pilu, akhirnya aku memutuskan tuk pulang ke
rumah tanpa memakai sandal yang aku idamkan.
Interpretasi
Kejadian itu membuatku sadar akan menjaga sesuatu barang
yang aku miliki, meski hanya sepasang sandal. Karena setiap kejadian buruk bisa
menimpa kapan pun dan dimana pun. Dan aku harus mengingat bahwa momen lebaran
bukanklah ajang pamer barang yang serba baru. Melainkan membersihkan diri dari
masa lalu.
Andriyansyah, Siswa MTs
Al-Barokah
Pertemuan
Yang Tak Diinginkan
Aku
memiliki pengalaman yang benar-benar mengerikan. Minggu lalu aku berkunjung ke
rumah temanku. Disana aku dijamu dengan baik oleh keluarganya lalu temanku
tiba-tiba mengajakku untuk berpergian. Ia merayu ku untuk ikut dengannya ke
pantai. Sejenak aku berpikir menolok atau menyetujui ajakan temanku itu.
Setelah aku pikir-pikir bermain di pantai terlihat seru, akhirnya aku mengikuti
kemauannya itu.
Saat
diperjalanan aku dan temanku mengendarai spedah motor dengan gembiranya dan
tertawa ria. Tiba-tiba aku merasa ada yang mengintai laju kendaraan kami dari
belakang tapi kami tidak merasa curiga pada orang itu. Sesampainya tiba di
pantai yang kami tuju ada dua orang laki-laki yang mendekati kami dan mereka
meminta berkenalan. Dengan genitnya temanku menerima proses perkenalan itu dan
mereka saling mengobrol sampai lupa bahwa mereka baru saja mengenal. Lantas aku
hanya berdiam diri dan memainkan handphonku saja. Beberapa menit kemudian
temanku memintaku tuk bergegas pulang lalu memohon padaku untuk mengantarnya bertemu
dengan laki-laki yang barusan ia kenal, awalnya sih aku menolak tapi karena ia
mamaksa dengan wajah melas akhirnya aku mau mengantarnya. Pukul 20.00 WIB aku
meluncur dengan temanku menuju tempat yang mereka sepakati waktu dipantai.
Akhirnya temanku bertemu dengan laki-laki yang meminta bertemu. Setelah itu
kami diajak ketempat yang gelap dan jauh dari keramaian. Tak disangka-sangka
kami berdua direbut motornya secara paksa dan dibawa kabur. Temanku pun
menangis dan merasa menyesal.
Dari
pengalaman itu aku dan temanku harus lebih berhati-hati dan tak mudah percaya
dengan orang yang baru dikenal. Tak semua orang yang kita kenal bermaksud baik
pada kita. Karena tindak kriminal tidak semuanya berwal dari kejahatan.
Yulia Putri, Siswa MTs
Al-Barokah
Di
Kejar Orang Gila
Aku memiliki pengalaman yang tidak diinginkan di bulan
lalu. Pada waktu itu aku ingin mengantar teman Diah ke tempat foto kopi
sekaligus membeli makanan di salah satu toko disebelahnya.
Pada saat malam tiba tepatnya pukul 18.00 WIB aku
berankat dengan temanku ke tempat foto kopi membeli beberapa peralatan yang
dibutuhkan temanku, setelah dari foto kopi aku dan temanku merasa lapar
sehingga memutuskan untuk membeli jajanan yang sekiranya bisa mengganjal perut.
Akhirnya kami membeli beberapa makanan ringan selanjutnya kami berjalan pulang
kerumah. Di tengah perjalanan aku merasa ada yang aneh dari seseorang yang ada
di belakang kami. Awalnya kami mengira orang itu normal. Tetapi melihat
tingkahnya sepertinya orang tersebut mengalami gangguan jiwa. Secara sontak
akhirnya kami berdua mengambil tindakan berlari secepat mungkin tapi orang itu
mengikuti dan mengejar kami berdua sampai-sampai kami berkeringat karena
ketakutan. Ketika kami merasa sudah tak dikejar lagi, kami mencari tempat aman
dan beristirahat sejenak. Sampai tenaga kami pulih, aku menarik temanku untuk
segera bergegas pulang kerumah.
Dari pengalaman itu, sebaiknya jika bertemu dengan orang
yang mengalami gangguan jiwa kita tidak boleh takut atau lari. Karena bagi
mereka sebenarnya tindakan kitalah yang memancingnya.
Hilda Amelia, Siswi MTs
Al-Barokah
Kehilangan
Uang
Pengalamanku kali ini diawali ketika aku berangkat
kesekolah untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dan waktu itu aku membawa
uang 400.000 ribu rupiah untuk membayar SPP dan kembaliannya aku simpan di
dompet.
Pada siang hari aku memasuki kelas dan mengikuti proses
pembelajaran hingga mata pelajaran akhir. Ketika jam terakhir itu lah aku
meletakan dompetku di atas meja. Guruku mengintruksikan untuk mengerjakan tugas
dengan perkelompok. Akhirnya aku mengerjakan tugas itu dengan teman kelompokku
tanpa mengingat bahwa dompetku diletakan di atas meja. Karena aku terlalu fokus
dengan tugas kelompokku aku tak mempedulikan dompet itu. Setelah tugasnya
selesai baru aku ingat dengan dompet itu. Segera ku buka dompetnya ternyata aku
dikagetkan dengan isi dompet yang tiada sisa sama sekali. Aku pun panik dan tak
menyangka uangku bisa hilang. Ku tanyakan pada teman-temanku tapi tak ada satu
pun di antara mereka yang tau. Sampai pulang kerumah aku ditimpah dengan
kemarahan nenekku. Ini semua diakibatkan karena kelalaianku di kelas tadi.
Dari kejadian itu kita harus lebih berhati-hati dan tak
sembarangan menaruh barang-barang berharga kita apalagi yang jenisnya sensitif
bagi orang-orang sekeliling kita dan hindari kelalaian Karena penyesalan selalu datang di akhir.
Sri Mutia Siswi MTs
Al-Barokah
Si
Jago Merah
Pada suatu hari di suatu tempat yang aku tinggali ada
sebuah hajat perayaan anak tetanggaku yang sudah disunat. Aku dan teman-temanku
pun tak melewatkannya tuk menyaksikan proses perayaan itu.
Sewaktu kami asik bermain disana, tiba-tiba terdengar
teriakan yang meneriakan kebakaran. Kami pun panik dan takut, sehangga kami
berlari dan mencari sumber kebakaran itu. Tak disangka-sangka kebakaran itu
ternyata terjadi di dekat rumahku. Warga-warga pun segera menyelamatkan
barang-barang mereka, karena takut terkena sambaran api itu karena rumah
dikawasan ini sangatlah rapat. Aku tak ambil pikir panjang lagi segera masuk
kerumah, untungnya ayahku sudah menyiapkan segalanya dan segera mengajak ku
berlindung di tempat yang aman.
Setelah kejadian itu ada sedikit kecemasan dalam diriku
tapi aku juga bisa mengambil pelajaran bahwa bahaya bisa datang kapanpun. Maka tetaplah
waspada.
Ade Suryani, Siswi MTs
Al-Barokah
No comments:
Post a Comment